Mina-san
Konnichiwa, ogenki desuka?
Tahu kalimat pada gambar di atas? Ya... tulisan diatas merupakan kalimat "Ano kuruma ga sugoi desu ga, takai desu (Mobil itu luar biasa/bagus, tetapi harganya mahal)"
Nah, pada artikel kali ini kita akan belajar dan juga membahas tentang bagaimana cara membuat pola kalimat "Tetapi" dalam bahasa jepang, atau bisa dibilang cara membuat pernyataan antara dua kalimat yang salin berlawanan satu sama lain dalam bahasa jepang.
Dalam bahasa Jepang cara membuat "Tetapi" ada berbagai macam cara loh... seperti "Demo", "Desukedo", "Ga" dan masih banyak yang lain.
Penasaran?...
Iki mashouuuu!!!
Demo (Akan tetapi) N5
Demo merupakan pola yang akan dipelajari pada JLPT N5, pola ini sangat simpel, kita hanya perlu menambah kata demi diantara dua kalimat untuk membuat kata "akan tetapi".
Rumus:
Kalimat 1 + demo + kalimat 2
Contoh:
- Watashi wa yuka wo haki mashita. demo, Mada yuka wo kitanai desu (Saya sudah menyapu lantai, akan tetapi lantainya masih kotor).
Desukedo (Tetapi) N5
Desukedo merupakan pola yang berasal dari kedo, namun yang membedakannya adalah desukedo lebih formal jika dibandingkan dengan kedo.
Rumus:
Kalimat 1 + desukedo + kalimat 2
Contoh:
- Watashi wa kuruma wo kai tai desu desukedo, okane ga sukoshi ku mochi masu (Saya ingin membeli mobil, tetapi saya memiliki sedikit uang).
Ga (Tetapi) N5
Selain bisa digunakan sebagai penanda subjek, ternyata "ga" bisa digunakan juga loh untuk membuat pola "tetapi". Pola nya juga sangat simpel kita hanya perlu meletakkan ga di belakang kalimat 1 atau bisa dibilang diantara dua kalimat.
Rumus:
Kalimat 1 + ga + kalimat 2
Contoh:
- Watashi wa asagohan wo tabe mashita, mada haraheta desu (Saya sudah makan sarapan, tetapi masih lapar).
Keredomo/keredo/kedo (Tetapi) N4
Keredomo/keredo/kedo merupakan kata-kata yang bisa diartikan "tetapi".
Pola ini memiliki rumus yang sama seperti bentuk-bentuk lain seperti desukedo, demo, dan sebagainya. Selain itu pola ini bisa dikatakan formal dan informal tergantung kita memakai yang mana.
Jika menggunakan keredomo maka kata itu yang paling formal sedangkan kedo kata yang paling informal dan untuk keredo sendiri berada ditengah-tengah antara keredomo dan kedo.
Rumus:
Kalimat 1 + keredomo/keredo/kedo + kalimat 2
Contoh:
(Saya sangat suka ramen, tetapi jarang melihat tukang jual ramen).
- Ima kyougijou e ikitai desu keredomo, watashi ni tokoro ni wa ooame desu.
(Sekarang saya ingin pergi ke stadion, tetapi di tempat saya hujan besar).
Baca Juga: Cara Membuat Pola Kalimat "KALAU" Dalam Bahasa Jepang (Tara,Nara,..)
Muzukashii desuka? Kantan desuka? Sono Nanika desu.
Mina-san, GANBATTE KUDASAI!!!
Sekian dari pembelajaran mengenai pola kalimat "Tetapi" atau "Dua kalimat yang saling bertolak belakang" dalam bahasa jepang. Jika ada pertanyaan, saran ataupun ucapan lain, Kalian bisa menghubungi kami di Contact Us.
Jaa mata ne...